Siapa yang tidak kenal kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)? Orang Jawa menyebutnya dengan nama wora-wari, sedangkan orang Bali menyebutnya waribang. Dalam artikel berbahasa Inggris, tanaman ini juga disebut Chinese Hibiscus atau shoe flower.
Asal tanaman itu sendiri tidak jelas, namun diduga berasal dari kawasan Asia Timur, dan termasuk kelompok tumbuhan tropik dan sub tropik. Tinggi pohon bisa mencapai 4 meter, tegak dan banyak cabang, sehingga cocok dipakai sebagai tanaman pagar. Daun berwarna hijau gelap, dengan bagian permukaan yang mengkilat dan tepi daun yang bergerigi.
Bunganya mempunyai diameter kurang lebih 10 cm dengan warna mahkota bunga yang berwarna warni, yaitu merah, putih dan oranye. Suatu karakter spesifik yang dipunyai tanaman ini adalah sifat polyploidy, yaitu memiliki lebih dari sepasang kromosom, sementara kebanyakan makhluk biologis hanya mempunyai sepasang kromosom.
Keadaan ini memungkinkan lahirnya tipe tanaman yang sama sekali berbeda dari tanaman induk, dan hal itulah yang menyebabkan para penggemar tanaman senang melakukan eksperimen untuk menghasilkan hibrida baru.
Nilai bunga dan tanaman kembang sepatu semakin tinggi karena sejak lama secara turun temurun digunakan di berbagai belahan dunia untuk tujuan kesehatan. Terutama dalam praktik pengobatan China dan Ayurveda dari India.
Senyawa berkhasiat yang terkandung di dalam tanaman kembang sepatu antara lain senyawa golongan sterol, seperti stigmasterol, kampesterol dan beta sitosterol. Juga ada asam tartrat, asam sitrat dan asam oksalat, flavonoid dan glikosida flavonoid.
Kosmetik
Orang India, China dan Semenanjung Melayu memanfaatkan kembang ini untuk penumbuh rambut dan perawatan kesehatan kulit kepala.
Selain itu mereka juga percaya, bunga dan daun kembang sepatu dapat membantu menghitamkan rambut. Oleh karena itu cocok dipakai sebagai maskara dan pengganti pensil alis.
Untuk tujuan itu dapat dilakukan dengan cara yang sederhana saja. Daun dan bunga ditumbuk kasar, lalu diremas dengan penambahan air sedikit demi sedikit. Hasilnya adalah pasta kental yang dapat langsung dipakai sekaligus sebagai sampo dan conditioner, serta untuk membersihkan rambut dan kulit kepala.
Karena khasiat itu, maka orang India mencampurkan bunga sepatu ke dalam minyak kelapa yang kemudian dididihkan. Selanjutnya campuran itu dipakai untuk menstimulasi pertumbuhan, mengatasi kerontokan rambut dan mencegah atau mengobati ketombe, yaitu dengan cara dioleskan pada rambut dan kulit kepala.
Khusus untuk anti ketombe, ada yang menganjurkan untuk memakai sebanyak 15 bunga dalam secangkir minyak kelapa. Bagi yang tidak begitu suka bau minyak kelapa, dapat diganti minyak lain, seperti minyak zaitun.
Karena khasiatnya sebagai sampo itulah, maka secara tradisional masyarakat India menggunakan daun dan bunga sepatu sebagai sampo yang bersifat ringan bagi bayi. Dalam hal ini, sebaiknya digunakan cairan yang tidak terlalu kental.
Kesehatan Reproduksi
Barangkali kita sulit mempercayai, daun, akar dan bunga tanaman kembang sepatu sudah digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan proses menstruasi. Pemakaian untuk tujuan ini tidak saja di India, tapi juga masyarakat yang bermukim di benua lain.
Rebusan daun dan bunga secara turun temurun dikenal khasiatnya untuk menjaga kelancaran atau keteraturan siklus haid, mengendalikan pengeluaran darah secara berlebihan dan mengobati berbagai gangguan yang berhubungan dengan siklus haid. Yang lebih mencengangkan, penggunaan bunga sepatu sebagai alat kontrasepsi.
Penyembuh Luka
Daun dan bunga sepatu mempunyai khasiat antiseptik. Oleh karena itu dapat digunakan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Cukup dengan cara sederhana saja, yaitu dengan menumbuk daun dan bunga yang sudah dicuci bersih menjadi semacam tapel dan langsung ditempelkan pada daerah luka.
Khasiat itu pun sudah didukung hasil penelitian ilmiah yang menggunakan ekstrak bunga sepatu untuk penyembuhan luka buatan pada hewan coba tikus. Hasilnya sungguh menggembirakan dan menunjukkan prospek yang baik.
Atasi Flu
Bagi yang ingin bebas dari gangguan penyakit pada saluran napas, cobalah minum rebusan bunga, daun atau akar kembang sepatu. Rebusan itu terbukti bisa mengatasi gangguan napas pada keadaan flu, misalnya batuk, juga gangguan asma dan bronchitis.
Cara lain yang sering dilakukan juga untuk tujuan itu adalah menghirup uap rebusan bunga atau menggunakannya untuk berendam.*
Mengefektifkan Manfaat Kembang Sepatu
Bagi mereka yang sedang mengalami masalah dengan rambut, perawatan menggunakan pasta yang dibuat dari daun dan bunga kembang sepatu bisa jadi alternatif pilihan. Syaratnya, dilakukan sesering mungkin dan untuk sementara waktu hindari pemakaian berbagai produk perawatan rambut kimiawi.
Jangan lupa untuk meningkatkan asupan vitamin B dan mineral kalsium melalui makanan, yaitu bahan yang diperlukan bagi rambut yang sehat.*
Dari berbagai sumber
Dr Mangestuti, Apt., MS
Departemen Farmakognosi dan Fitokimia
Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar