kalau anda sudah pernah jalan-jalan ke singapura mungken artikel ini tidak bermamfaat besar buat anda tapi bagi sobat yang belum pernah pergi akan menjadi sebuah imajinasi semoga negara kita indonesia bisa menjadi lebih baek dari pada singapura.berikut sedikit cacatan kawan saya yang sudah pernah mendiami negara singapura.
1. BERSIH
Buat perokok berat, siap-siap tersiksa selama di Singapore. Hampir tak ada tempat untuk bebas merokok, kecuali di dekat tong sampah. Singapore bebas dari asap rokok dan permen karet.
Buat perokok berat, siap-siap tersiksa selama di Singapore. Hampir tak ada tempat untuk bebas merokok, kecuali di dekat tong sampah. Singapore bebas dari asap rokok dan permen karet.
2. BEBAS MACET & POLUSI
Bahkan di saat jam-jam sibuk sekalipun, antrean kendaraan paling lama nggak lebih dari 5 menit, itu pun hanya di lampu merah. Sangat sulit menemukan mobil atau motor yang ngeluarin asap dari knalpot. Tampaknya uji emisi di Singapore sangat ketat.
Bahkan di saat jam-jam sibuk sekalipun, antrean kendaraan paling lama nggak lebih dari 5 menit, itu pun hanya di lampu merah. Sangat sulit menemukan mobil atau motor yang ngeluarin asap dari knalpot. Tampaknya uji emisi di Singapore sangat ketat.
3. BEBAS KLAKSON
Komponen paling “tak berguna” pada mobil di Singapore mungkin adalah klakson. Semua mobil dengan sabar kasih jalan ke mobil atau pengguna jalan lainnya. Tak ada bunyi klakson kalo gak bener-bener darurat.
Komponen paling “tak berguna” pada mobil di Singapore mungkin adalah klakson. Semua mobil dengan sabar kasih jalan ke mobil atau pengguna jalan lainnya. Tak ada bunyi klakson kalo gak bener-bener darurat.
4. TERTIB LALU LINTAS
Separator bis kota dan mobil di jalanan Singapore hanya ditandai dengan garis merah. Tak ada mobil yang melanggar garis separator. Bahkan taxi pun tak mau ambil resiko naikin penumpang yang nyetop di sepanjang jalur bis. Denda ngelewatin garis merah sangat mahal, 1700 SGD.
Separator bis kota dan mobil di jalanan Singapore hanya ditandai dengan garis merah. Tak ada mobil yang melanggar garis separator. Bahkan taxi pun tak mau ambil resiko naikin penumpang yang nyetop di sepanjang jalur bis. Denda ngelewatin garis merah sangat mahal, 1700 SGD.
5. SURGA PEDISTRIAN
Pejalan kaki di Singapore adalah “raja”. Bahkan saat lampu pejalan kaki dan lampu traffic mobil sama-sama hijau, mobil wajib mendahulukan pejalan kaki.
Pejalan kaki di Singapore adalah “raja”. Bahkan saat lampu pejalan kaki dan lampu traffic mobil sama-sama hijau, mobil wajib mendahulukan pejalan kaki.
6. MRT NYAMAN
Hampir semua titik di pusat kota bisa dijangkau dengan bis dan MRT. Jalur MRT 98% berada di bawah tanah. Bis dan MRT sangat aman, nyaman, dan murah. MRT-nya pun computerize. Bis kota on-time, tak ada yang ngetem. Kalau sudah begini, siapa yang butuh kendaraan pribadi?
Hampir semua titik di pusat kota bisa dijangkau dengan bis dan MRT. Jalur MRT 98% berada di bawah tanah. Bis dan MRT sangat aman, nyaman, dan murah. MRT-nya pun computerize. Bis kota on-time, tak ada yang ngetem. Kalau sudah begini, siapa yang butuh kendaraan pribadi?
7. TAK ADA TILANG
Dengan modal kamera poket, polisi lalu lintas Singapore cukup memotret motor/mobil yang melanggar marka jalan, misalnya parkir di tempat terlarang. Tak ada tilang di tempat, titip sidang, atau semacemnya.
Dengan modal kamera poket, polisi lalu lintas Singapore cukup memotret motor/mobil yang melanggar marka jalan, misalnya parkir di tempat terlarang. Tak ada tilang di tempat, titip sidang, atau semacemnya.
8. POLISI “CULUN”
Tampang polisi Singapore culun-culun. Tak ada kesan kekar, sangat, dsb. Ada polisi cowok yang berkacamata frame tebal, perawakannya persis anak SMP yang kutu buku. Sedangkan polisi cewek ada yang berambut panjang, diikat ponytail, mirip mahasiswi semester awal. Kalau di sini, polisi-polisi ini udah diketawain duluan dan jadi guyonan residivis.
Tampang polisi Singapore culun-culun. Tak ada kesan kekar, sangat, dsb. Ada polisi cowok yang berkacamata frame tebal, perawakannya persis anak SMP yang kutu buku. Sedangkan polisi cewek ada yang berambut panjang, diikat ponytail, mirip mahasiswi semester awal. Kalau di sini, polisi-polisi ini udah diketawain duluan dan jadi guyonan residivis.
9. KURANG ANAK MUDA
Sering kita lihat pelayan di restoran, cafe, mall, dsb di Singapore adalah pria atau wanita berusia lanjut. Para lansia ini tetap bekerja. Singapore sepertinya hampir sama dengan Jepang yang kekurangan anak muda. Tuntutan hidup yang tinggi membuat pasangan Singapore enggan menikah dan punya anak.
Sering kita lihat pelayan di restoran, cafe, mall, dsb di Singapore adalah pria atau wanita berusia lanjut. Para lansia ini tetap bekerja. Singapore sepertinya hampir sama dengan Jepang yang kekurangan anak muda. Tuntutan hidup yang tinggi membuat pasangan Singapore enggan menikah dan punya anak.
10. KULINER
Singapore adalah surga kuliner. Semua foodcourt, warung, dsb di semua sudut kota tak pernah sepi. Orang Singapore tak sempat masak di rumah dan lebih suka makan di luar.
Singapore adalah surga kuliner. Semua foodcourt, warung, dsb di semua sudut kota tak pernah sepi. Orang Singapore tak sempat masak di rumah dan lebih suka makan di luar.
11. DISIPLIN WAKTU
Disiplin waktu adalah ciri orang Singapore. Kalo jalan cepat dan terburu-buru. Saat di eskalator, berdirilah di sebelah kiri, karena sebelah kanan khusus buat mereka yang tetep jalan meski eskalator juga jalan. Bahkan untuk makan sekalipun, banyak restoran yang hanya menyediakan tempat makan berdiri!
Disiplin waktu adalah ciri orang Singapore. Kalo jalan cepat dan terburu-buru. Saat di eskalator, berdirilah di sebelah kiri, karena sebelah kanan khusus buat mereka yang tetep jalan meski eskalator juga jalan. Bahkan untuk makan sekalipun, banyak restoran yang hanya menyediakan tempat makan berdiri!
12. AMAN
Tak ada sudut kota yang lepas dari CCTV. Keamanan sangat terjamin. Ada temen yang kehilangan dompet di taksi, kita tinggal telepon operator taksi dan posisi taksi yang baru kita naikin bisa dilacak pakai GPS. Dompet pun kembali.
Tak ada sudut kota yang lepas dari CCTV. Keamanan sangat terjamin. Ada temen yang kehilangan dompet di taksi, kita tinggal telepon operator taksi dan posisi taksi yang baru kita naikin bisa dilacak pakai GPS. Dompet pun kembali.
13. UNITY IN DIVERSITY
Singapura tak butuh slogan “Bhinneka Tunggal Ika” untuk mengayomi penghuninya yang multi ras dan etnis. Melayu, China, Thailand, India, dan bule ekspatriat, semua diperlakukan sama. Saat di Changi, aku sempet liat sekelompok anak SD yang multietnis, mulai China, Melayu, India, dan bule.
Singapura tak butuh slogan “Bhinneka Tunggal Ika” untuk mengayomi penghuninya yang multi ras dan etnis. Melayu, China, Thailand, India, dan bule ekspatriat, semua diperlakukan sama. Saat di Changi, aku sempet liat sekelompok anak SD yang multietnis, mulai China, Melayu, India, dan bule.
Itu beberapa hal positif yang bisa kita ambil buat pelajaran dari Singapore. Untuk urusan SDM dan SDA, Singapore cuma setetes aja dibandingkan Indonesia. Negeri kita punya segalanya. Tentu, lebih sulit menata negara dengan puluhan ribu pulau dan ratusan juta penduduk daripada negara yang cuma punya 5 juta penduduk dan satu pulau (dan satunya lagi pulau buatan yang tanahnya pun diambil dari Indonesia).
Sumber : zulfikaralex.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar