Presiden terpilih Iran, Hassan Rouhani, hari ini waktu setempat, dijadwalkan bertemu dengan pemimpin tertinggi Revolusi Iran Ayatollah Ali Khameini di satu masjid di Teheran untuk menerima pengesahan dirinya sebagai Presiden Iran.
Seremoni pelantikan Hassan Rouhani bakal dihadiri tokoh-tokoh Iran, termasuk mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan tamu kehormatan dari negara-negara asing. Adapun pelantikan secara resmi Rouhani akan dilakukan Senin, 5 Agustus 2013.
Upacara pelantikan digelar setelah sebelumnya pada acara Hari Quds Jumat lalu Rouhani mengeluarkan pernyataan solidaritas pada Palestina di tengah aksi massa di Teheran.
"Dalam wilayah kita ada luka menahun dalam tubuh dunia muslim di bawah bayang-bayang okupasi tanah suci Palestina dan yang tercinta al-Quds (Yerusalem)," kata Rouhani yang disiarkan televisi.
"Dalam aktualitasnya hari ini adalah pengingat bahwa muslim tak akan melupakan hak sejarah mereka (atas Yerusalem) dan akan melanjutkan untuk berdiri melawan agresi dan tirani."
Rouhani memenangkan pemilihan Presiden Iran pada 14 Juni lalu dengan jumlah pemilih 72,7 persen. Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan sinyal harapan untuk mengurangi ketegangan nuklir setelah Rouhani menjabat. Namun, mereka menunda melakukan hal substantif sampai ulama moderat itu menunjukkan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan serius.
Rouhani adalah seorang bekas negosiator nuklir dan veteran revolusi Iran pada 1979. Dia telah menjanjikan reformasi domestik dan keterlibatan lebih dunia internasional, sesuatu yang berbeda dari kebijakan pendahulunya, Ahmadinejad.
Seremoni pelantikan Hassan Rouhani bakal dihadiri tokoh-tokoh Iran, termasuk mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan tamu kehormatan dari negara-negara asing. Adapun pelantikan secara resmi Rouhani akan dilakukan Senin, 5 Agustus 2013.
Upacara pelantikan digelar setelah sebelumnya pada acara Hari Quds Jumat lalu Rouhani mengeluarkan pernyataan solidaritas pada Palestina di tengah aksi massa di Teheran.
"Dalam wilayah kita ada luka menahun dalam tubuh dunia muslim di bawah bayang-bayang okupasi tanah suci Palestina dan yang tercinta al-Quds (Yerusalem)," kata Rouhani yang disiarkan televisi.
"Dalam aktualitasnya hari ini adalah pengingat bahwa muslim tak akan melupakan hak sejarah mereka (atas Yerusalem) dan akan melanjutkan untuk berdiri melawan agresi dan tirani."
Rouhani memenangkan pemilihan Presiden Iran pada 14 Juni lalu dengan jumlah pemilih 72,7 persen. Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan sinyal harapan untuk mengurangi ketegangan nuklir setelah Rouhani menjabat. Namun, mereka menunda melakukan hal substantif sampai ulama moderat itu menunjukkan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan serius.
Rouhani adalah seorang bekas negosiator nuklir dan veteran revolusi Iran pada 1979. Dia telah menjanjikan reformasi domestik dan keterlibatan lebih dunia internasional, sesuatu yang berbeda dari kebijakan pendahulunya, Ahmadinejad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar