TIDAK ada yang meragukan bila Zinedine Yazid Zidane adalah pesepakbola muslim tersukses di Eropa, bahkan dunia. Meski cukup banyak pesepakbola muslim yang sukses mengadu nasib di liga-liga Eropa, tapi belum ada yang mampu menyamai prestasi Zidane di kancah sepak bola Benua Biru.
Ya, tak sedikit yang memuji penampilan Zidane. Bahkan Direktur Teknik UEFA, Andy Roxburgh menyanjung pria keturunan Aljazair tersebut adalah produksi dari surga. "Saya percaya di kepalanya (Zidane) ada tulisan 'made in heaven'. Dia benar-benar anugerah dari Tuhan," ujar Andy di satu kesempatan.
Eks pengatur serangan Les Bleus ini dikenal sebagai pemilik gaya menggiring bola sembari meliukkan badan. Tidak seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo yang ketika mendapat peluang langsung menggiring si kulit bundar menusuk ke jantung pertahanan lawan kemudian menceploskan bola. Zidane tampil laiknya maestro seniman lapangan dengan memperagakan penampilan elegan dan indah. Namun, lawan dibuat tidak berkutik lantaran sulit merebut bola dari kakinya.
Pria yang kini menjabat Direktur olahraga Real Madrid ini merupakan sosok playmaker yang sempurna bagi klub maupun timnas. Pada masanya, hanya Ronaldo Luiz Nazario de Lima yang dapat dikatakan sejajar dengannya. Pria berkebangsaan Prancis itu mampu mengolah bola dengan baik dan memberikan operan maut yang bisa menembus pertahanan lawan.
Kemampuannya mengocek bola membuat lawan terpana, sebab seolah-seolah bola lengket di kakinya. Alhasil hampir semua kejuaraan, baik di klub maupun timnas berhasil direbut mantan pemain Juventus ini. Tak heran bila Zidane mampu meraih gelar tiga kali Pemain Terbaik Dunia FIFA (1998, 2000, dan 2003).
Pecinta sepakbola dunia pasti masih ingat dengan partai puncak Liga Champions 2001/2002, yang mempertemukan Madrid kontra Bayer Leverkusen. Skor ketika itu sama kuat, 1-1. Menerima umpan dari Roberto Carlos yang menyisir sisi kanan pertahanan Leverkusen, Zidane melakukan tendangan first time dan membuat kedudukan menjadi 2-1. Madrid meraih gelar Liga Champions kesembilan. Gol tersebut dinilai gelandang Chelsea dan Timnas Inggris, Frank Lampard sebagai gol terbaik sepanjang masa.
Meski capaiannya di lapangan luar biasa, namun Zidane tidak lupa untuk memposisikan dirinya sebagai seorang Muslim. Ia disebut-sebut sebagai atlet dunia yang taat menjalankan kewajiban shalat lima waktu. Dengan menunaikan perintah yang menjadi tiang agama tersebut maka Zidane mengaku penampilannya di lapangan bisa semakin baik. “Shalat adalah sumber kekuatanku. Karena setelah shalat, hati serasa tenang,” tandas pria berkepala plontos tersebut.
Prestasi Zidane:
Scudetto Liga Italia Serie-A musim 1996/1997 dan 1997/1998 bersama Juventus
Piala Dunia 1998 bersama Timnas Prancis
Piala Eropa 2000 bersama Timnas Prancis
Liga Champions 2002 bersama Real Madrid
Piala Toyota (sekarang Piala Dunia Antarklub) pada 1996 (bersama Juventus) dan 2002 (Bersama Madrid)
La Liga Spanyol musim 2002/2003 bersama Madrid
Runner Up Piala Dunia 2006 bersama Timnas Prancis
Pemain Terbaik Dunia FIFA pada 1998, 2000, dan 2003.
Pemain Terbaik Eropa pada 1998.
| sumber: republika.co.id
Ya, tak sedikit yang memuji penampilan Zidane. Bahkan Direktur Teknik UEFA, Andy Roxburgh menyanjung pria keturunan Aljazair tersebut adalah produksi dari surga. "Saya percaya di kepalanya (Zidane) ada tulisan 'made in heaven'. Dia benar-benar anugerah dari Tuhan," ujar Andy di satu kesempatan.
Eks pengatur serangan Les Bleus ini dikenal sebagai pemilik gaya menggiring bola sembari meliukkan badan. Tidak seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo yang ketika mendapat peluang langsung menggiring si kulit bundar menusuk ke jantung pertahanan lawan kemudian menceploskan bola. Zidane tampil laiknya maestro seniman lapangan dengan memperagakan penampilan elegan dan indah. Namun, lawan dibuat tidak berkutik lantaran sulit merebut bola dari kakinya.
Pria yang kini menjabat Direktur olahraga Real Madrid ini merupakan sosok playmaker yang sempurna bagi klub maupun timnas. Pada masanya, hanya Ronaldo Luiz Nazario de Lima yang dapat dikatakan sejajar dengannya. Pria berkebangsaan Prancis itu mampu mengolah bola dengan baik dan memberikan operan maut yang bisa menembus pertahanan lawan.
Kemampuannya mengocek bola membuat lawan terpana, sebab seolah-seolah bola lengket di kakinya. Alhasil hampir semua kejuaraan, baik di klub maupun timnas berhasil direbut mantan pemain Juventus ini. Tak heran bila Zidane mampu meraih gelar tiga kali Pemain Terbaik Dunia FIFA (1998, 2000, dan 2003).
Pecinta sepakbola dunia pasti masih ingat dengan partai puncak Liga Champions 2001/2002, yang mempertemukan Madrid kontra Bayer Leverkusen. Skor ketika itu sama kuat, 1-1. Menerima umpan dari Roberto Carlos yang menyisir sisi kanan pertahanan Leverkusen, Zidane melakukan tendangan first time dan membuat kedudukan menjadi 2-1. Madrid meraih gelar Liga Champions kesembilan. Gol tersebut dinilai gelandang Chelsea dan Timnas Inggris, Frank Lampard sebagai gol terbaik sepanjang masa.
Meski capaiannya di lapangan luar biasa, namun Zidane tidak lupa untuk memposisikan dirinya sebagai seorang Muslim. Ia disebut-sebut sebagai atlet dunia yang taat menjalankan kewajiban shalat lima waktu. Dengan menunaikan perintah yang menjadi tiang agama tersebut maka Zidane mengaku penampilannya di lapangan bisa semakin baik. “Shalat adalah sumber kekuatanku. Karena setelah shalat, hati serasa tenang,” tandas pria berkepala plontos tersebut.
Prestasi Zidane:
Scudetto Liga Italia Serie-A musim 1996/1997 dan 1997/1998 bersama Juventus
Piala Dunia 1998 bersama Timnas Prancis
Piala Eropa 2000 bersama Timnas Prancis
Liga Champions 2002 bersama Real Madrid
Piala Toyota (sekarang Piala Dunia Antarklub) pada 1996 (bersama Juventus) dan 2002 (Bersama Madrid)
La Liga Spanyol musim 2002/2003 bersama Madrid
Runner Up Piala Dunia 2006 bersama Timnas Prancis
Pemain Terbaik Dunia FIFA pada 1998, 2000, dan 2003.
Pemain Terbaik Eropa pada 1998.
| sumber: republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar