STOCKHOLM - Swedia terus melaju menjadi komunitas yang tidak menggunakan uang tunai alias kartal, sebab transaksi kini mengandalkan Internet dan teknologi mobile.
Seperti dilaporkan jaringan Al Jazeera, Minggu, dia Swedia kini hanya sekitar 3 persen transaksi yang melibatkan uang tunai.
Transaksi jual-beli di supermarket telah banyak dilakukan dengan cukup menggesekkan kartu kredit, atau pemindai otomatis.
"Saya tidak butuh uang tunai," kata Karin Linder, seorang ibu yang sedang berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Skockholm, Swedia.
Untuk berkendaraan umum, penduduk di Swedia juga sudah terbiasa menikmati tiket pra-bayar yang bisa diisi ulang saldonya lewat Internet.
Tren meninggalkan uang tunai di Swedia ditopang oleh berbagai teknologi yang memungkinkan orang untuk tidak lagi perlu membayar secara tunai. Pembelian bisa dilakukan lewat beberapa "klik" di Internet--yang kini bisa diakses lewat ponsel.
Swedia telah menikmati Internet banking sejak 20 tahun lalu. Generasi muda di sana telah terbiasa dengan konsep non-tunai.
| sumber: antaranews
Seperti dilaporkan jaringan Al Jazeera, Minggu, dia Swedia kini hanya sekitar 3 persen transaksi yang melibatkan uang tunai.
Transaksi jual-beli di supermarket telah banyak dilakukan dengan cukup menggesekkan kartu kredit, atau pemindai otomatis.
"Saya tidak butuh uang tunai," kata Karin Linder, seorang ibu yang sedang berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Skockholm, Swedia.
Untuk berkendaraan umum, penduduk di Swedia juga sudah terbiasa menikmati tiket pra-bayar yang bisa diisi ulang saldonya lewat Internet.
Tren meninggalkan uang tunai di Swedia ditopang oleh berbagai teknologi yang memungkinkan orang untuk tidak lagi perlu membayar secara tunai. Pembelian bisa dilakukan lewat beberapa "klik" di Internet--yang kini bisa diakses lewat ponsel.
Swedia telah menikmati Internet banking sejak 20 tahun lalu. Generasi muda di sana telah terbiasa dengan konsep non-tunai.
| sumber: antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar