TASIKMALAYA - Menteri BUMN dahlan Iskan hari ini menjadi penerjemah ketika Syekh Hasyim Al Jaelani saat memberi ceramah di pondok pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Dalam kedatangannya bersama Dahlan, ribuan pengikut tarekat Qadiriyah di pesantren Abah Anom ini memadati aula pesantren.
Menurut Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi, Dahlan diminta oleh Syekh Hasyim agar menjadi penerjemah agar bisa lebih pas dalam menangkap ceramahnya mengenai tarekat dan tasawuf. Ini karena Dahlan dia nilai bisa menghayati isi ceramahnya, mengingat Dahlan juga seorang yang menjalani tarekat.
"Tidak apa-apa jadi penerjemah. Sekalian belajar," kata Dahlan yang ditirukan Faisal kepada merdeka.com, Jumat (12/10). Dahlan merasa dapat ilmu baru bidang tasawuf. Misalnya saat menerjemahkan ceramah Syekh Hasyim mengenai peran sentralnya Imam Hasan dan Imam Husein.
Syekh Hasyim adalah imam besar tarekat Qadiriyah yang tak lain adalah cucu ke-17 ulama besar Syekh Abdul Qadir Jaelani Baghdad alias cucu ke-27 Nabi Muhammad.
Syekh Hasyim datang ke Indonesia atas undangan Dahlan setelah dahlan menjadi tamunya saat Dahlan ziarah ke makan Syekh Abdul Qadir Jaelani di Bagdad lebaran yang lalu.
Syekh Hasyim sudah keliling berbagai negara mengunjungi jemaah tarekat Qadiriyah tapi belum pernah ke Indonesia. Dia kaget setelah ke Sukabumi dan Tasikmalaya disambut puluhan ribu jemaah tarikat Indonesia.
Dari Tasik, Syekh Hasyim akan ke Surabaya dan terakhir akan menemui Habib Luthfi, Rais Aam tarikat Indonesia di Pekalongan.
Dalam ceritanya, Syekh Hasim menuturkan mengenai Nabi Muhammad. Suatu saat Nabi Muhammad baru selesai salat Asar, keluar dari masjid sendirian tanpa disertai para sahabat. Di luar masjid, Nabi melihat Hasan dan Husein, putra Imam Ali bin Abi thalib sedang bermain. Nabi Muhammad langsung ikut bermain dengan dua cucunya itu.
Saat itulah malaikat Jibril turun dan menemui Nabi Muhammad untuk menyampaikan wahyu dari Allah. Setiap kedatangan malaikat Jibril biasanya Nabi Muhammad langsung meninggalkan kesibukan apa pun untuk menemui Jibril dan menerima wahyu dari Allah.
Sore itu, untuk pertama kalinya, Nabi tidak segera menemui Jibril. Padahal Nabi sudah melihat kedatangannya. Jibril juga sudah menatap mata Muhammad. Namun Muhammad terus bermain dengan Imam Hasan dan Imam husein, sampai 45 menit lamanya. Setelah itu barulah menemui Jibril.
Heran dengan peristiwa itu, Jibril pun mengajukan pertanyaan pada Muhammad. "Gambarkan seberapa cinta engkau wahai Muhammad kepada Hasan dan Husein," tanya jibril. Nabi pun menjawab, "Ketahuilah Jibril, Hasan dan Husein akan menjadi mata saya di surga kelak," kata Nabi.
Dalam tasawuf, artinya tidak akan masuk surga kalau tidak bisa melihat surga. Syekh Abdul Qadir Jaelani sendiri tergolong unik. Bapaknya adalah keturunan Imam Husein. Sedang ibunya adalah keturunan Imam Hasan. Darah dua cucu nabi mengalir ke Syekh Abdul Qadir Jaelani. "Kebetulan saya sendiri waktu ke Irak sempat ziarah ke makam Imam Ali di Najaf dan Imam Hasan dan Imam Husein di Karbala," ujar Dahlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar