Senin, 01 Oktober 2012

Tips Cara mengajari burung berbicara

Tips Cara mengajari burung berbicara


Terus terang saya belum pernah punya pengalaman mengajari burung berbicara. Dari berbagai referensi yang pernah saya dengar dan lihat, hal yang utama diperlukan dalam membuat burung pandai bicara adalah kasih sayang dan konsistensi. Berikut ini saya turunkan artikel mengajari burung berbicara yang saya ambilkan dari indorating.com.

Untuk melatih burung beo yang bisa dan untuk mengerti bahasa kita sebenarnya tak susah Ada beberapa langkah untuk kita pelajarkan:

Kasih sayang

Hampir semua binatang peliharaan memerlukan perhatian dan kasih sayang dari majikannya. Perhatian dan kasih sayang ini akan dibalas olehnya misalnya ditunjukkan pada saat si majikan akan pergi dari atau pulang ke rumah. Sebaliknya apabila si majikan tidak memperhatikan atau menunjukkan kasih sayangnya maka merekapun tidak akan peduli terhadap apa yang diinginkan oleh majikannya. Dengan demikian diperlukan kesungguhan tanpa syarat untuk menerima mereka apapun hasilnya apakah nantinya mereka akan bicara atau tidak. Burung kakatua disamping pintar juga terkenal sangat sensitif. Konon mereka dapat mempengaruhi Anda apabila mereka telah mengenal Anda.

Kesabaran

Seperti halnya melatih anak kecil untuk belajar berbicara, maka diperlukan kesabaran. Latihan sebaiknya dilakukan secara bertahap dan janganlah membuat target waktu yang pada akhirnya hanya akan menjadi beban berupa kekecewaan apabila harapan ternyata tidak terwujud. Perasaan kecewa juga dapat menimpa si burung kecil yang punya perasaan sensitif. Siapa tahu ketidaktaatan pada perintah adalah sebagai reaksi karena kecewa pada sikap Anda. Hendaknya selalu diingat bahwa bagaimanapun seekor burung tidak mungkin dapat disamakan dengan anak kecil yang dalam suatu periode waktu tertentu sudah dapat berbicara.

Konsisten

Methode pelatihan harus dilakukan secara konsisten dan disertai dengan ketulusan. Setiap perkataan atau phrase yang diajarkan harus ditunjang oleh arti atau tanda yang membedakannya dari perkataan yang lain. Sebagai contoh, pada waktu matahari terbit secara rutin dan berulang-ulang ucapkanlah “Selamat pagi” dan pada waktu matahari terbenam ucapkanlah “Selamat malam”. Dari perbedaan waktu pagi dan malam si burung akan menyadari perbedaan arti dari ke dua perkataan tersebut.

Janganlah dicampur adukkan yang akan membuat dia menjadi bingung.

Contoh-contoh yang lain adalah:
• Katakan “Mandi dulu!” pada saat dia akan dimandikan dan jangan mengatakan kata itu apabila tidak akan dimandikan.
• Katakan “Ada tamu” pada saat menerima tamu, atau katakan “Sepi sekali” apabila tidak ada orang.
• Katakan “Mau brokoli?” saat dia dikasi makan brokoli. Apabila dia tidak mau makan dan makanan tersebut dikeluarkan lagi katakan “Tidak mau?”, atau apabila terus disimpan didekatnya katakan “Buat nanti ya!”
• Katakan “Selamat tinggal” pada waktu mau pergi lama misalnya pergi bekerja dan apabila akan segera kembali katakan “Sebentar nanti kembali”.

Sebelum mahir benar janganlah diajak dulu bercanda, misalnya menawarkan makanan tapi tidak jadi diberikan. Sebaiknya dihindarkan hal-hal yang menjurus atau akan menyebabkan dia mengeluarkan kata-kata jorok seperti menempatkannya di dekat kamar mandi.

Sumber: http://www.indorating.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar