Seorang bocah berusia 9 tahun berasal dari kota sebelah timur Los Angeles, Amerika Serikat, Caine Monroy, diramalkan bakal menjadi seorang miliarder dalam 30 tahun mendatang.
Bocah yang sehari-hari menghabiskan waktunya di toko aksesoris mobil ini sudah mulai merintis bisnis yang terbilang cukup unik, namun mendatangkan uang. Dia membuat alat permainan, layaknya tempat permainan di pusat perbelanjaan, hanya dengan mengandalkan kardus bekas barang-barang ayahnya.
Seperti Yang diberitakan surat kabar lokal Los Angeles, Amerika Serikat, Jumat, 13 April 2012, Caine menyusun sejumlah tumpukan kardus untuk dijadikan aneka permainan. Mulai dari lempar basket, hingga pemancing boneka. Semuanya dibuat hanya dengan menggunakan bahan kardus.
Mencontek sistem permainan yang banyak ditemukan di pusat perbelanjaan, Caine mengenakan tarif untuk setiap pelanggan yang akan bermain alat permainannya tersebut.
George, ayah Caine, mengatakan, ketika pertama kali membuka bisnis Caine Arcade, tak ada satu pun pelanggan yang mau bermain alat permainannya tersebut. Hingga suatu hari, salah seorang pengunjung, Nirvan, datang dan memainkan bisnisnya tersebut. Di sinilah bisnis Caine mulai mendapat perhatian masyarakat sekitar LA.
Nirvan berinisiatif untuk membuat film mengenai bisnis Caine tersebut sekaligus membantu memasarkan permainan tersebut melalui media sosial. Langkahnya itu terbukti menjadi alat publikasi paling ampuh.
Video yang diunggah di youtube pun telah dilihat lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia. Sementara itu, di twitter dengan topik Caine's Arcade pernah menjadi topik paling tren di AS.
Tak berhenti di situ, sebuah stasiun televisi AS, NBC, sengaja meluangkan waktu untuk memberitakan bisnis bocah calon miliarder ini.Ide kreatif Caine's Arcade dan kekuatan sosial media telah membantu Caine membangun kerajaan bisnisnya. Sumbangan sebesar US$100 ribu, setara Rp900 juta pun telah diberikan donatur untuk membantu biaya sekolah Caine.
Melihat kegigihan bisnis yang dirintis Caine, Forbes tak ragu memprediksikan bahwa bocah yang merancang sendiri seragam kerjanya itu suatu saat bakal menjadi seorang miliarder.
Bocah yang sehari-hari menghabiskan waktunya di toko aksesoris mobil ini sudah mulai merintis bisnis yang terbilang cukup unik, namun mendatangkan uang. Dia membuat alat permainan, layaknya tempat permainan di pusat perbelanjaan, hanya dengan mengandalkan kardus bekas barang-barang ayahnya.
Seperti Yang diberitakan surat kabar lokal Los Angeles, Amerika Serikat, Jumat, 13 April 2012, Caine menyusun sejumlah tumpukan kardus untuk dijadikan aneka permainan. Mulai dari lempar basket, hingga pemancing boneka. Semuanya dibuat hanya dengan menggunakan bahan kardus.
Mencontek sistem permainan yang banyak ditemukan di pusat perbelanjaan, Caine mengenakan tarif untuk setiap pelanggan yang akan bermain alat permainannya tersebut.
George, ayah Caine, mengatakan, ketika pertama kali membuka bisnis Caine Arcade, tak ada satu pun pelanggan yang mau bermain alat permainannya tersebut. Hingga suatu hari, salah seorang pengunjung, Nirvan, datang dan memainkan bisnisnya tersebut. Di sinilah bisnis Caine mulai mendapat perhatian masyarakat sekitar LA.
Nirvan berinisiatif untuk membuat film mengenai bisnis Caine tersebut sekaligus membantu memasarkan permainan tersebut melalui media sosial. Langkahnya itu terbukti menjadi alat publikasi paling ampuh.
Video yang diunggah di youtube pun telah dilihat lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia. Sementara itu, di twitter dengan topik Caine's Arcade pernah menjadi topik paling tren di AS.
Tak berhenti di situ, sebuah stasiun televisi AS, NBC, sengaja meluangkan waktu untuk memberitakan bisnis bocah calon miliarder ini.Ide kreatif Caine's Arcade dan kekuatan sosial media telah membantu Caine membangun kerajaan bisnisnya. Sumbangan sebesar US$100 ribu, setara Rp900 juta pun telah diberikan donatur untuk membantu biaya sekolah Caine.
Melihat kegigihan bisnis yang dirintis Caine, Forbes tak ragu memprediksikan bahwa bocah yang merancang sendiri seragam kerjanya itu suatu saat bakal menjadi seorang miliarder.
http://aceh.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar